Saturday 15 December 2012

Evolusi CBIS


PENDAHULUAN

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)  merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.  Pada dunia bisnis dikenal beberapa jenis aplikasi program komputeruntuk mendukung kinerja suatu lembaga bisnis, seperti aplikasi yang berkaitandengan penanganan transaksi akuntansi, aplikasi yang berkaitan dengan bidangmanajemen sumber daya manusia, aplikasi yang berkaitan dengan bidangpengambilan keputusan, aplikasi yang berkaitan dengan bidang informasimanajemen, bahkan sampai pada kantor maya (virtual office ), dan sistem berbasis pengetahuan (knowledge- based system ). Seluruh aplikasi program komputeratau lebih dikenal dengan software di bidang bisnis tersebut lebih dikenal denganistilah sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system ),atau CBIS .

PEMBAHASAN
A.    Evolusi  dari CBIS
1.      Fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data)
2.      Fokus baru pada informasi (bagaimana mengolah data)
3.      Fokus revisi pada pendukung keputusan (DSS)
4.      Fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran)
5.      Fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar)

1.      Fokus awal pada data
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focusutama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun ,menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yangmerupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistempemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rutepesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). 2. Fokus baru pada informasi 
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaankomputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untukmendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkanuntuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima olehperusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudahmendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusandalam perusahaan tersebut. 
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan. 
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan 
SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. 
 4. Fokus pada KomunikasiPada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (officeautomation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara paramanajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail,electronik calendaring, facsimile transmission. 
5. Fokus potensial pada konsultasi 
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama sepertimanusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebutdengan sistem pendukung kecerdasan. 
Komputer merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam sistem informasi manajemen denganadanya komputer kita dapat menghematan waktu (time saving), menghematan biaya (cost saving),dan peningkatan efektivitas (effectiveness).
B.     Evolusi dari SIA dan SIM
Evolusi Sistem Akuntansi
Sistem     informasi    akuntansi   melaksanakan     akuntansi    perusahaan,    aplikasi  ini
ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.
Pengolahan data :
Manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan
meningkatkan kegunaannya
Tujuan Pengolahan Data :
mengumpulkan       data   yang   menjelaskan    kegiatan     perusahaan,    mengubah     data  tersebut   menjadi   informasi   serta   menyediakan   informasi   bagi   pemakai   didalam maupun di luar perusahaan.
SIA melaksanakan 4 tugas dasar :
1. pengumpulan data
2. manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan dokumen.
 3. penyimpanan data
 4. penyiapan data
Karakteristik SIA
5.  Karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dgn subsistem CBIS yang lain :
    − Melaksanakan tugas yang diperlukan
    − Berpegang pada prosedur yang relatif standar
    − Menangani data yang rinci
    − terutama berfokus historis
    − menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.
            Contoh Sistem Informasi Akuntansi :
 Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang
 mendistribusikan      produk    dan   jasanya   ke  pelanggan    (mis   :  perusahaan    yang
 berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar, pengecer dll).
Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah pengolahan data elektronik atau EDP, kemudian disingkat menjadi DP dan berkembang menjadi SIA. Kemudian konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen atau SIM dipromosikan oleh pembuat komputer yang diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Karena banyaknya kekurangan dengan jalan ini, maka dibentuk konsep baru disebut sistem pendukung keputusan atau DSS yang berfokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan manajer. Pada saat DSS berkembang, muncul OA yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. Kemudian aplikasi lain seperti AI dan ES berkembang yang berfokus pada konsultasi. Aplikasi ini menyediakan informasi untuk pemecahan masalah yang dikenal dengan sistem informasi berbasis komputer atau CBIS. Evolusi Sistem Manajemen 
Media, Teknologi, dan Pembelajaran. Sistem penilaian dari suatu lomba,atau dengan cara yang lain. Realistic contexts. Kita cenderung lebih suka mengingat dan menerapkan pengetahuan yang disampaikan dalam konteks dunia nyata, pembelajaran hafalan mengantar untuk ”insert knowledge”, dimana kita mengetahui sesuatu tetapi tidak pernah menerapkannya dalam kehidupan nyata. Social interaction. Rekan pengajar yang bekerja sebagai guru privat atau anggota kelompok yang di panuti sebaiknya mampu menyediakan dorongan pendidikan yang baik informasi tersebut. Dengan demikian hal ini melihat beberapa pandangan-pandangan psikologis dan pandangan-pandangan filosof. Pembahasan kali ini juga akan menggambarkan berbagai aturan dari media dalam belajar dan menampilkan metode-metode yang berbeda, seperti presentasi-presentasi, demonstrasi-demonstrasi, dan diskusi-diskusi akan teknologi yang berhubungan dengan belajar. 1. Psychological Perspective on Learning Bagaimana instruktur menampilkan peran dari media dan teknologi di dalam manajemen, dan proses evaluasi, dan sumber pembelajaran” (Seels & Richey, 1994). Saat ini, ketika sebagian besar orang mendengar kata teknologi, mereka akan berpikir mengenai produk teknologi seperti; komputer, CD Player, dan pesawat ruang angkasa. Ini merupakan satu jenis teknologi yang akan menjadi acuan bagai seorang teknologi pembelajaran untuk digunakan untuk tujuan pembelajaran. Bila teknologi mengacu pada proses untuk meningkatkan pembelajaran, maka penulis akan menyebutnya system informasi manajemen.
C.    Sistem Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Perkantoran, sebagaimana telah diuraikan pada sub bab latar belakang, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word processing), penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data (spreadsheet), pengelolaan database melakukan perjanjian, pertemuan, dan  penjadwalan (appointment), presentasi korespondensi dokumentasi dan sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk keperluan perkantoran. Otomatisasi perkantoran sering juga diistilahkan dengan kegiatan perkantoran elektronis (electronic office/e-office). Perkantoran elektronis adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memnfaatkan fasilitas jaringan lokal (LAN). Istilah ini  yang dipergunakan dalam keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003 tentang pedoman umum perkantoran elektronis lingkup intranet di lingkungan instansi pemerintah.
D.    Sistem Penunjang Keputusan
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai system komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
 • Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
    Masalah semi struktur
  Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
  Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer
   dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
  Kegiatan intelijen,
  Kegiatan merancang,
  Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui   kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam    perkembangan cara berfikir. Untuk  melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

E.     Sistem Pakar
Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.
SP tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyaratkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut.
Menurut Efraim Turban, SP harus mengandung :
Keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan
Keahlian adalah suatu kelebihan penguasan pengetahuan di bidang tertentu yang  diperoleh dari pelatihan,membaca atau pengalaman.

PENUTUP
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
System adalah sekelompok elemen yang bekerja sama (terintegrasi) untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu. Organisasi atau perusahaan terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.
System informasi merupakan system pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, system informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
System informasi “berbasis computer” mengandung arti bahwa computer memainkan peranan penting dalam sebuah system informasi. System informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada computer.
Sub system dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akutansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (virtual office)
5. System pakar
Kontribusi CBIS
Saat ini system informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-subunit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu system agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

REFERENSI



























No comments:

Post a Comment